Breaking

Cara Menghemat Listrik Di Rumah

Cara Menghemat Listrik Di Rumah
Cara Menghemat Listrik Di Rumah
Cara Menghemat Listrik Di Rumah
Biaya listrik adalah salah satu pengeluaran yang tidak disadari. Padahal sehari-hari kita selalu memakai listrik. Kalau kita berkeinginan untuk irit pos pengeluaran ini, penggunaan listrik harus diperhatikan. Berikut ini adalah 5 cara menghemat listrik di rumah agar tagihan tidak membengkak.
Cek tarif listrik
PLN punya data hitungan tarif listrik yang di-update jika ada perubahan. Data itu bisa dilihat di penyesuaian Tarif Tenaga Listrik PLN. Untuk listrik rumahan, tarifnya bisa dicek di bagian Tarif Rumah Tangga. Selain itu, perubahan Tarif Dasar Listrik PLN selalu diinformasikan ke publik lewat media massa.

Cek harga pulsa
Jika listrik adalah sistem pulsa, cek apakah jumlah listrik yang kita konsumsi sama dengan harga pulsa. Biaya listrik sistem pulsa mencakup biaya administrasi dan pajak. Berikut ini adalah contoh perhitungan versi PLN.
– Token : Rp 100.000
– Administrasi bank : (Rp 1.600)
– Pembelian listrik : Rp 98.400 [token dikurangi biaya administrasi bank] – Materai : (Rp 0)
– PPN : (Rp 0)
– Rupiah transaksi ke PLN : Rp 98.400 [pembelian listrik dikurangi materai dan PPN] – Pajak Penerangan Jalan (PPJ) : Rp 2.306 [2,4 persen x rupiah yang dikonversi jadi kWh ] – Rupiah yang dikonversi jadi kWh: Rp 96.094 [rupiah transaksi ke PLN dikurangi pajak penerangan jalan] – Tarif Dasar Listrik (TDL) rumah tangga 1.300 VA adalah Rp 1.352 per kWh
– Listrik yang diperoleh adalah Rp 96.094/Rp 1.352 71,08 kWh [rupiah yang dikonversi jadi kWh/tarif listrik per kWh] – Listrik yang diperoleh : 71,08 kWh

Karena PLN sudah memberi contoh perhitungan di atas, pelanggan bisa mengecek kebenaran jumlah listrik yang kita peroleh dari pulsa yang dibeli.
Jika ada perbedaan perhitungan atas pembelian pulsa, laporkan melalui telepon atau datang saja ke kantor PLN terdekat.

Hitung biaya listrik dari masing-masing alat elektronik
Cara mencegah biaya listrik membengkak yang satu ini memang sedikit ribet, tapi harus dilakukan jika mau irit listrik. Hitung konsumsi listrik dari tiap-tiap peralatan elektronik di rumah.

Misalnya harga listrik per kilowatt-hour (kWh) sebesar Rp. 1.352 sesuai dengan tarif listrik rumah tangga berdaya 1.300 volt ampere. Ini contoh hitungan biaya listrik untuk TV 32 inci 176 watt. Misal TV dinyalakan 12 jam per hari.
Pemakaian sehari:
= ((176 watt / 1.000) x 12 jam) x harga listrik per kWh
= (0,176 kWh x 12 jam) x Rp 1.352
= 2,11 kWh x Rp 1.352
= Rp 2.582,72

Pemakaian sebulan :
= Rp 2.582,72 x 30 hari
= Rp. 85.581,6

Begitu seterusnya perhitungan ini berlaku buat alat listrik lain di rumah. Agar lebih gampang, kelompokkan alat listrik dari yang ada di halaman, ruang tamu, ruang keluarga, kamar, dapur, dan seterusnya.
Lihat dayanya
Tiap kali beli alat elektronik, jangan cuma lihat harganya. Lihat juga konsumsi daya alias watt-nya. Sebab besarnya daya atau watt mempengaruhi besar-kecilnya biaya listrik.

Semakin tinggi watt, semakin besar tagihan listrik. Begitu juga sebaliknya. Percuma beli alat elektronik murah, namun biaya listriknya mahal lantaran watt-nya besar.
Hidup manual
Hidup jadi lebih mudah karena adanya listrik. Anda perlu sekali-kali, matikan alat listrik dan hidup manual. Maksudnya, lakukan kegiatan secara manual misalnya cuci baju, menghaluskan bumbu dan dibuat otomatis pakai listrik.

Jika memungkinkan, buat desain rumah yang ramah lingkungan seperti jendela yang lebar dan ventilasi yang baik sehingga anda tidak perlu menyalakan lampu saat siang hari. Lalu buat juga langit-langit rumah yang tinggi dan tanam pohon disekitar rumah, sehingga gak perlu AC atau kipas angin untuk mendapatkan udara yang sejuk.
Apa pun pilihannya, langkah penghematan ini pastinya membuat kondisi finansial lebih baik. Tapi, berhasil atau tidaknya, tergantung pada niat dan semangat masing-masing.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.